10 Penyebab Penyakit Aritmia yang Perlu Diketahui. Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung. Penderita aritmia bisa merasakan irama jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Penyebab penyakit aritmia tidak semua orang mengetahuinya. Bahkan istilah aritmia sendiri mungkin masih terasa asing untuk beberapa kalangan.

Penyebab terjadinya penyakit aritmia adalah adanya masalah pada anatomi jantung. Dengan kata lain, penyakit ini terjadi karena adanya gangguan pada aktivitas kelistrikan jantung. Gejala aritmia dapat berbeda-beda untuk setiap orang tergantung dari jenis aritmia yang dialami. 


10 Penyebab Penyakit Aritmia yang Perlu Diketahui

Gejala yang biasanya dirasakan adalah jantung berdebar (palpitasi), nyeri dada, sesak napas, mudah lelah, keringat dingin, rasa akan pingsan. Berikut beberapa penyebab penyakit aritmia.

1. Penyakit jantung

Arteri jantung yang menyempit, riwayat serangan jantung, katup jantung abnormal, riwayat operasi jantung, gagal jantung, kardiomiopati, dan kerusakan jantung lainnya merupakan faktor risiko untuk hampir semua jenis aritmia.

Baca Yuk :  15 HP Oppo Mulai dari Rp 1 Jutaan Buat Lebaran 2022

2. Tekanan darah tinggi

Kondisi ini meningkatkan risiko terkena penyakit arteri koroner. Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan dinding bilik jantung kiri bawah menjadi kaku dan tebal sehingga mengubah cara sinyal listrik melewati jantung.

3. Penyakit jantung bawaan

Normalnya, jantung akan berdenyut 60 sampai100 kali permenit. Ketika tidak berdenyut dengan normal, jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya dan mengakibatkan gangguan asupan darah ke organ tubuh lainnya. 

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan organ penting lainnya. Terlahir dengan kondisi jantung tertentu dapat memengaruhi ritme detak jantung.

4. Penyakit tiroid

Memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif dapat meningkatkan risiko detak jantung yang tidak teratur.

Baca Yuk :  Cara Cek Status Daftar Penerima Bansos PKH Tahap II Cair Bulan Mei 2022

5. Mengorok atau sleep apnea

Kondisi ini menyebabkan adanya jeda dalam bernapas saat tidur dan memicu detak jantung yang lambat (bradikardia) dan fibrilasi atrium.

6. Ketidakseimbangan elektrolit

Zat dalam darah yang disebut elektrolit membantu memicu dan mengirim impuls listrik di jantung. Ketidakseimbangan elektrolit, baik terlalu rendah ataupun terlalu tinggi, dapat mengganggu sinyal jantung.

7. Obat dan suplemen tertentu

Beberapa obat, baik yang bisa dibeli dengan resep atau secara bebas, dapat menyebabkan aritmia

8. Asupan alkohol berlebih

Mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol dapat memengaruhi impuls listrik di jantung dan meningkatkan risiko fibrilasi atrium.

9. Asupan kafein

Bukan rahasia lagi, kafein bisa menyebabkan detak jantung berdetak lebih dapat. Perlahan, kondisi ini bisa memicu perkembangan aritmia yang lebih serius.

10. Merokok

Baca Yuk :  Resep Nasi Goreng Bumbu Kunyit yang Harum dan Nikmat

Sama seperti kafein, paparan nikotin ke dalam tubuh juga patut diperhatikan karena isa meningkatkan risiko aritmiz. Aritmia juga meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke 4 hingga 5 kali lebih besar dibanding yang tidak mengalami aritmia. Data CDC tahun 2017 menyebutkan bahwa aritmia menyebabkan stroke iskemik sebesar 15 hingga 20 persen

Untuk mencegah irama jantung yang tidak normal, Anda perlu menghindari beberapa penyebab  aritmia di atas. Juga terapkan gaya hidup sehat, termasuk olahraga teratur minimal 150 menit per minggu.

10 Penyebab Penyakit Aritmia yang Perlu Diketahui

Sumber : 

www.cnnindonesia.com

www.detik.com